Monday, November 29, 2010

Gingivitis

Bentuk anatomis gigi permukaannya tidak rata / berbonjol-bonjol, sehingga memudahkan berbagai jenis makanan menempel atau melekat erat pada permukaannya yang lambat laun akan menjadi plak yang lama kelamaan akan mengeras sehingga timbul pula yang dinamakan karang gigi. Plak ini akan mengiritasi gusi sehingga timbulah apa yang disebut gingivitis.
Gingivitas merupakan suatu kondisi inflamasi yang melibatkan gingiva. Adapun karateristik klinis dari gingivitis dapat dilihat dari :
  1. Warna gingiva, terjadi perubahan dari warna pink (merah muda) ke warna merah, merah tua, merah kebiruan pada gingval tepit an meluas sampai gingival cekat.
  2. Kontur gingiva, terjadi perubahan bentuk gingiva dari bentuk normal seperti kerah baju (lancip) menjadi membulat dan datar.
  3. Tekstur gingiva, terjadi pengurangan stippling (gambaran seperti kulit jeruk).
  4. Konsistensi, terjadi perubahan kekenyalan gingiva dari kenyal, lunak (odematus) menjadi fibrotik.
  5. Ukuran
    gingiva, dari yang normal sampai membesar dan menyebabkan terjadinya proliferasi jaringan (didukung dengan hasil radiograf).
  6. Tendensi perdarahan, dapat diliat pada saat gigi, bila berdarah maka terdapat proses inflamasi.
  7. Rasa sakit, terjadi bila ada pembengkakan.
Proses

 Penyebab gusi meradang adalah plak, suatu substansi lunak, lengket dan tidak berwarna yang akan selalu terbentuk pada gigi dan gusi. Plak dapat mengeras menjadi karang gigi yang memiliki pemukaan kasar sehingga mempermudah plak lain untuk menempel di permukaannya.

Apabila tidak rutin dibersihkan, plak akan menimbulkan iritasi pada gusi sehingga gusi menjadi meradang. Iritasi ini diakibatkan oleh toksin atau racun yang dihasilkan oleh plak yang sebenarnya merupakan kumpulan bakteri rongga mulut.

Radang gusi yang tidak dirawat akan mengakibatkan menyebarnya proses radang ke jaringan pendukung gigi yang lebih dalam yang istilahnya dikenal dengan nama periodontitis. Kondisi periodontitis memang dapat dirawat, namun kerusakan yang ditimbulkannya bersifat permanen.

 
Etiologi :
  1. Penyebab lokal :
  • maloral hygiene / kesehatan mulut yang jelek (banyak calculus, gangren pulpa / radix, causa dentis)
  • kebiasaan makan sebelah, sebab adanya gigi yang caries sehingga gigi yang tidak untuk makan menjadi kotor
    • adanya caries yang besar dengan tepi yang tajam
    • calculus
    • adanya tambalan , jacket crown maupun prothesa yang kurang sempurna
  • tidur dengan mulut terbuka maupun bernafas dengan mulut
o    kebiasaan menusuk gigi
  1. Penyebab umum:
gangguan kelenjar endokrin (waktu hamil, menopause)
avitaminosis vitamin C
defisiensi vitamin A, B, C
penyakit sifilis
rheumatik
nefritis
  • anemia
    • diabetes mellitus
    • alkoholisme
    • acut fever yang tinggi
  • obat-obatan yang mengandung Hg, J, Bi, dosis terlalu tinggi akan menyebabkan ekskresi dari darah
    • beladona dosis tinggi, saliva kurang, self cleaning tidak ada

 
Klasifikasi Gingivitis
  1. Gingivitis berdasarkan waktu
·         gingivitis akut
·         gingivitis sub akut
·         gingivitis kronis
  1. Gingivitis berdasarkan tipenya
·         gingivitis hipertrofikans
·         gingivitis nekrotikan (vincent's infection)
·         gingivitis karena gangguan diet
·         gingivitis indolent
·         gingivitis karena gangguan endokrin
·         gingivitis alergi obat-obatan
·         gingivitis penyakit darah

 
Gejala Klinik 
















  •  Tepi gingiva merah lembek dan bengkak, peka terhadap palpasi atau rabaan, mudah berdarah
    • Gingiva terlepas dari attachment (pocket dalam)
    • Halitosis (bau mulut tak sedap)
    • Calculus (calculus serumal)
    • Kadang-kadang ada pus keluar dari tepi gingiva
    • Kelenjar submandibular membesar

 pencegahan
Cara mencegah radang gusi adalah dengan menjaga kebersihan rongga mulut. Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan diantaranya:
  • Rutin menyikat gigi dan flossing setiap hari dengan cara yang benar dan tepat.
  • Makan makanan yang bernutrisi untuk menjaga kesehatan gusi dan jaringan pendukung gigi lainnya.
  • Hindari kebiasaan merokok.
  • Rutin membersihkan gigi (skeling untuk membersihkan karang gigi dan plak) di dokter gigi paling tidak setiap 6 bulan sekali atau sesuai rekomendasi dari dokter gigi Anda.

Terapi 
> Menghilangkan semua penyebab (causatiknya)
> Obat kumur : peroxyd 3 % (H2O2 3 %), Air garam hangat
Asiringentia (obat pengisut gingiva) : air daun sirih yang dimasak tertutup
> Massage gingiva
> Gingivectomi / gingivoplasti
> Konsul ke internis
> Banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin c
> root planning yaitu pembersihan jaringan yang dapat merusak gigi yang dapat mengakibatkan radang gusi


Saturday, November 27, 2010

Sabtu Gue

ga terasa uda mau akhir tahun aja
ga terasa juga kuliahnya uda mau masuk pertengahan
uda mau masuk pre klinik
aaah. ga sabar buat nangani pasien. hihihi


weekend gini rasanya pengen ngerefresh smua nya.
ngerasa minggu ini bener" berat
kuliah, materi, tugas, presentasi, dan paling mendasar yaitu bosan disini sama rasa rindu gue sm orang" disana.
setiap ngeliat modul, ya ampun.. cuma bisa hela nafas aja.
tp yaa optimis aja bisa ngalahin modul ini :D

kalo uda kaya gini, pengen buru" pulang kerumah
pengen ketemu sama semua kluarga, temen", dan especially pacar gue.
nothing else to compare them! yes, they're my besties never ends.


rindu mama















waaa. rindu banget sama mama.
berhubung gue anak cewe satu" nya, jadi deket banget sama mama.
rindu banget pengen belanja bareng, rindu masakan mama, rindu ngobrol" bareng mama, yaa rindu ngabisin waktu bersama mama.
pengen buru" pulang.


 rindu pacar















rinduuu banget sama pacar gue.
i miss all about him so bad. T_T
pengen liat muka nya, langsung. pengen liat mata, alis, gigi, hidung, sama senyum dia.
banyak banget yang bikin gue rindu sama dia.
salah satu nya tos kita berdua. apakah itu? jeng jeng!! hihihi
aah, yang berhubungan sama dia, bikin gue rindu banget.
miss you so deep, my mr.right! :)


rindu bubu












rindu sama kucing satu ini.
temen gue dirumah kalo lagi ditinggal sendirian.
si bubu rela-rela aja tuh gue apa"in.
tapi bayarannya, gue mesti kasi makan ekstra.
dasar kucing rakus ("¬_¬)


rindu keluarga gede
























rindu mereka semuaa. sepupu" gue yg heboh banget.
rindu ngumpul bareng dirumah nenek.
bikin rusuh rumah nenek.
dan yang paling gue rinduin, adek gue yang kecil itu. aduuuh, gemeees!


mereka semua bikin gue rindu.
pengen deh buru" libur, trus pulang kerumah.
pengen ketemu sama semua nya.
miss them so much!

regards me, erda.
miss you all. :-* 

Friday, November 26, 2010

Anatomi Jantung

Struktur anatomi jantung
Ø Cavum Thoracis
  • Dilindungi oleh tulang costa-columna vertebralis-sternum
  • Pulmo (paru-paru)
  • Cor  (jantung)


Ø Kompartemen Cavum Thoracis
        Pulmo --> Cavitas pleuralis
1.     Pleura parietalis
2.    Pleura visceralis
  • Cor --> pericardium
  • Mediastinum (daerah tengah thorax --> in-out :
1.     oesophagus, trachea, pembuluh besar jantung, n.vagus, n.phrenicus (saraf ke diapragma), pars symphatica thoracalis

Ø Systema Cardiovascular
§  Cor (jantung)
§  Arteri
§  Vena
§  Pembuluh kapiler : (pertukaran nutrisi, O2, CO2, Produk sisa, hormon, elemen seluler antara aliran darah dan jaringan)

Ø Fungsi Systema Cardiovascular
  • Membawa darah ke jaringan dan organ
  • Kontrol vasomotor saraf otonom arteriol dan dilatasi  anyaman  kapiler lokal
  • Bila semua anyaman  kapiler lokal terbuka pada waktu yang sama --> perdarahan --> meinggal o/k kosongnya sistem sirkulasi
  • Peran eritrosit
  • Peran leukosit


Ø Sirkulasi Darah
§  Sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis.
§  Sirkulasi paru mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira-kira 15-20 mmHg pada arteri pulmonalis.
§  Sirkulasi sistemis dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil, arteriole lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan.



Ø  COR
  organ utama dalam system kardiovaskuler.
  dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.
  Ukuran : ± panjang 12 cm, lebar 8-9 cm, tebal 6cm.
  Berat : ± 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan.
  Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah
  Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan terletak asimetris ditengah tengah thorax --> >> kekiri
  Bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus.


Ø  Cor terdiri dari 4 ruangan
  • Atrium sinistra dan dextra :
1.     Menerima vena yang masuk ke cor
2.    Dinding tipis, tdd: otot yang memompa darah ke ventriculus melalui ostium (orificium) atrio-ventriculare
  • Ventriculus sinistra dan dextra 
1.     Tempat asal a.pulmonalis dan aorta
2.    Dinding lebih tebal:
Ventriculus dextra: memompa darah  ke pulmo
Ventriculus sinistra: memompa darah  ke bagian tubuh lain, mempunyai otot paling banyak

Ø  Struktur Cor
  • Epicardium
  • Myocardium
  • Endocardium


Ø Pericardium
  • Adalah kantung fibrosa
  • Mengelilingi  cor dan radix pembuluh darah besar
  • Pericardium fibrosum:
ú Dikelilingi pericardium serosum yang memp. 2 lapisan
    lamina parietalis
    lamina viseralis (yang membentuk epicardium)
  • Pericardium serosa


Ø Persarafan Cor
  • SSO --> serabut saraf motorik dan sensorik
  • Suplai simpatis
ú cabang kardiak dari cervical dan thorax atas dari truncus simpaticus
  • Suplai parasimpatis
ú mencapai cor melalui cabang-cabang kardiak dari n.vagus
  • Semua saraf berjalan di bawah arcus aorta membentuk plexus cardiac


Ø  Fungsi COR
  • Pompa muskular dari systema cardiovasculare
  • Penyakit cor utama yaitu: GAGAL OTOT JANTUNG
1.     Tekanan darah tinggi
2.    Kelainan katup
3.    Dapat terjadi dari kegagalan suplai darah --> kondisi pericarditis akut
4.    Suplai darah kurang à perdarahan luar --> syok vaskular
5.    Toksemia
6.    Tidak mungkin disebabkan oleh gangguan emosional / stres --> dinding otot pecah o/k sudah lemah akibat penyakit

            
Ø 4 Katup/Valvae Jantung
§  katup tricuspidalis (3 cuspis): ostium atrio-ventriculare dextra
§  katup mitralis (2 cuspis): ostium atrio-ventriculare sinistra
§  Katup pulmonalis: ventrikel ke a.pulmonalis
§  Katup aorta: ventrikel ke aorta


Ø Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh
  • Selalu didahului oleh aktifitas listrik yang dimulai pada nodus sinoatrial (nodus SA) --> terletak pada celah antara vena cava superior dan atrium kanan.
  • Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke seluruh otot ventrikel.


Ø  Pembuluh Darah jantung: A.Coronaria Dextra

Keluar dari aorta, di atas cuspis anterior katup mitralis

  • Berjalan diantara a.pulmonalis dan auricula atrial dextra
  • Berjalan ke bawah dan ke kanan pada sulcus coronarius
  • Berakhir pada sulcus interventricularis posterior
  • Cabang-cabang utama
  • Memperdarahi seluruh ventriculus dextra  (kecuali sebagian dinding anterior), bagian belakang septum interventricularis dan sebagian dinding posterior ventriculus sinistra.


Ø  Pembuluh Darah jantung: A.Coronaria Sinistra
  • Lebih besar dari yang dextra
  • Keluar dari aorta di atas cuspis posterior sinistra
  • Pada permuaan anterior diantara a.pulmonalis dan auricula atrialsinistra
  • Mengeluarkan cabang-cabang besar ke sulcus interventricularis anterior
  • Berjalan ke belakang cor pada sulcus coronarius
  • Memperdarahi  sebagian besar ventriculus  sinistra, separuh septum interventricularis dan sebagian dinding anterior ventriculus dextra.

                                                                                                                                          
Ø  Venae Cordis
  • Dimulai pada daerah dimana v. interventricularis ascendens masuk ke sulcus coronarius dari sulcus interventricularis anterior
  • Berjalan ke kekiri melalui sinus coronarius --> antara basis cordis dan facies diaphragmatica --> berakhir di margo dextra --> masuk ke atrium dextra
  • Menerima cabang dari dinding atrium dan ventriculus