1. Jelaskan Resin Cement
2. Jelaskan Resin Modified GIC
3. Compomer dan Giomer?
4. Bandingkan Compomer dan Giomer tadi dengan composit resin dan GIC
2. Jelaskan Resin Modified GIC
3. Compomer dan Giomer?
4. Bandingkan Compomer dan Giomer tadi dengan composit resin dan GIC
1. RESIN CEMENT
Penggunaan:
1. Sementasi crown dan bridge
2. Sementasi venner keramik dan komposit
3. Sementasi restorasi komposit
4. Bonding bracket orthodonti
Komposisi:
1. Selfcured komposit semen: dua pasta yang dicampur atau automixed system
Terdiri:
Diacrylate oligomer
Dimethacrylate monomer
Inisiator-akselarator: Peroksido-amine
Terdiri:
Diacrylate oligomer
Dimethacrylate monomer
Inisiator-akselarator: Peroksido-amine
2. Adhesive resin semen
Terdiri dari:
4-META
Methyl methacylate monomer
Acrylic resin filler
Tributhyl borane (catalyst)
Terdiri dari:
4-META
Methyl methacylate monomer
Acrylic resin filler
Tributhyl borane (catalyst)
Klasifikasi berdasarkan reaksi:
1. Class I : Self cured
2. Class II : Light cured
3. Class III : Dual cured
2. RESIN MODIFIED GLASS IONOMER CEMENT
Penggunaan:
1. Restorasi didaerah dengan tekanan rendah (gigi depan/daerah servikal) (Kelas III, kelas V, gigi susu, kelas I anak-anak)
2. Pasien dengan resiko caries tinggi (biasanya anak-anak)
Secara estetik restorasi ini lebih baik daripada GI karena mengandung resin
Komposisi:
1. Bubuk hybrid ionomer serupa dengan GIC
2. Liquid mengandung monomer, polyacid dan air
3. Hybrid ionomer set dengan reaksi asam basa dan light cured serta polimerasi self cured resin
Sifat-sifat:
1. Melekat pada gigi tanpa menggunakan dentin-bonding agent (karena merupakan kontra indikasi, dapat mengurangi pelepasan fluor)
2. Melepaskan fluor lebih banyak daripada kompomer dan komposit tetapi lebih sedikit daripada GIC
GIC > RMGIC > compomer dan composit
GIC > RMGIC > compomer dan composit
3. Mendapat fluor (mengalami recharge) pada saat fluoridasi atau dari pasta gigi dengan fluoride.
Klasifikasi jenis reaksi:
1. Chemical curing
2. Light Curing
3. POLYACID MODIFIED RESIN (COMPOMER)
Penggunaan:
1. Lesi servikal, kelas III, Kelas V, gigi susu, Kelas I anak-anak, teknik sandwhich dengan resiko caries sedang.
2. Restorasi daerah tekanan kunyah rendah
3. Produk yang terbaru (misal dircet AP dapat digunakan untuk restorasi kelas I dan kelas II orang dewasa.
4. Untuk sementasi
5. Gigi tiruan mahkota dan jembatan metal atau metal porcelain
6. Inlay dan onlay
Komposisi:
1. Monomer, modifikasi grup polyacid
2. Silicate glass yang melepaskan fluor
3. Formula ini tanpa air
Sifat-sifat:
1. Pelepasan fluor pada kompomer sama seperti GIC dan RMGIC
2. Karena jumlah GIC dalam kompomer lebih sedikit jumlah fluor dan lama pelepasan fluor juga lebih rendah daripada GIC dan hybrid Ionomer
3. Kompomer tidak menyerap fluor pada saat fluoridasi atau dari pasta gigi, seebanyak yang terjadi pada GIC dan RMGIC
GIOMER = GLASS IONOMER + COMPOMER
Macam Giomer:
1. Ketac-Fil (3M ESPE)
2. Fuji Type II
Sifat-sifat:
1. Mengeluarkan fluoride, dan ikatan kimia struktur gigi,
2. Dijadikan pilihan kedua komposit resin untuk area estetik tertentu
3. Sangat sensitif terhadap pencemaran air dan pengeringan
Komposisi:
1. Glass Ionomer
2. Compomer
4. COMPOSIT RESIN
Penggunaan:
1. Membentuk masa dan ikatan kestruktur gigi
Kelemahan:
1. Mudah aus
2. Menyerap air dan kotoran
3. Mudah berubah warna
Komposisi:
1. Matrix
Bahan resin plastis dengan fase continuous yang berikatan dengan partikel filler
Bahan resin plastis dengan fase continuous yang berikatan dengan partikel filler
2. Filler
Partikel/fiber penguat terdispersi didalam matrix
Partikel/fiber penguat terdispersi didalam matrix
3. Copling agent
Bahan perekat meningkatkan perekatan filler dengan matrix resin
Bahan perekat meningkatkan perekatan filler dengan matrix resin
Sifat-sifat:
1. Viskositas tinggi
2. Dapat mengalami polimerasi adisi radikal bebas membentuk polimer cross-linked yang keras
GLASS IONOMER CEMENT
Penggunaan:
1. Lesi servikal V, gigi dewaas yang tidak membutuhkan estetika pada orang dengan resiko caries tinggi
2. Lutting agent
3. Ortodontik bracket addhesive
4. Pit and fissure sealant
5. Liners and bases
6. Core build-up
7. Intermediate restorations
8. Root canal fillings (ortograde/retrograde)
Komposisi:
1. SiO2 30.1%
2. Al2O3 19.9%
3. AlF3 2.6%
4. CaF2 34.5%
5. AlPO4 10%
6. NaF2 3.7%
7. Fluor
8. Calsium
9. Tartaric Acid
Sifat-sifat
1. Sifat biologi:
1. Menyebabkan inflamasi
2. Efek jaringan ginggiva
3. Lutting cement menyebabkan sensitivitas
4. Sifat anti kariogenik dihasilkan dari pelepasan fluoride
2. Sifat Adhesive: melekat pada email dan dentin serta pada base metal alloy tuang
3. Daya tahan dalam cairan mulut, mengeras sempurna lebih tahan daripada semen lain
4. Kekuatan glass ionomer lebih tinggi daripada semen dengan ZnO powder
5. Sifat translusensi kurang baik, bahan-bahan yang terbaru memberikan estetik yang baik
6. Konduktivitas termal rendah
Klasifikasi berdasarkan formula dan kegunaan
1. Tipe I : Lutting Cement
2. Tipe II : Bahan restorasi
3. Tipe III : Bahan lining dan fissure sealant
Bahan | Komposisi | Sifat | kegunaan |
Compomer | 1. Monomer, modifikasi grup polyacid 2. Silicate glass yang melepaskan fluor 3. Formula ini tanpa air | 1. Pelepasan fluor pada kompomer sama seperti GIC dan RMGIC 2. Karena jumlah GIC dalam kompomer lebih sedikit jumlah fluor dan lama pelepasan fluor juga lebih rendah daripada GIC dan hybrid Ionomer 3. Kompomer tidak menyerap fluor pada saat fluoridasi atau dari pasta gigi, seebanyak yang terjadi pada GIC dan RMGIC | 1. Lesi servikal, kelas III, Kelas V, gigi susu, Kelas I anak-anak, teknik sandwhich dengan resiko caries sedang. 2. Restorasi daerah tekanan kunyah rendah 3. Produk yang terbaru (misal dircet AP dapat digunakan untuk restorasi kelas I dan kelas II orang dewasa. 4. Untuk sementasi 5. Gigi tiruan mahkota dan jembatan metal atau metal porcelain 6. Inlay dan onlay |
Giomer | 1. Glass Ionomer 2. Compomer | 1. Mengeluarkan fluoride, dan ikatan kimia struktur gigi, 2. Dijadikan pilihan kedua komposit resin untuk area estetik tertentu 3. Sangat sensitif terhadap pencemaran air dan pengeringan | 1. giomer ini merilis fluorida, tidak memiliki "awal" meledak jenis rilis . seperti ionomers kaca, dan jangka panjangnya-(yaitu, 28-hari) rilis lebih rendah dibandingkan dengan bahan lain 2. giomer, setelah polishing dengan-Lex disk Sof, memiliki permukaan yang lebih halus daripada ionomer kaca, dan satu yang sebanding dengan seorang compomer dan komposit resin. |
Composite resin | 1. Matrix Bahan resin plastis dengan fase continuous yang berikatan dengan partikel filler 2. Filler Partikel/fiber penguat terdispersi didalam matrix 3. Copling agent Bahan perekat meningkatkan perekatan filler dengan matrix resin | 1. Viskositas tinggi 2. Dapat mengalami polimerasi adisi radikal bebas membentuk polimer cross-linked yang keras | 1. Membentuk masa dan ikatan kestruktur gigi |
GIC | 1. SiO2 30.1% 2. Al2O3 19.9% 3. AlF3 2.6% 4. CaF2 34.5% 5. AlPO4 10% 6. NaF2 3.7% 7. Fluor 8. Calsium 9. Tartaric Acid | 1. Sifat biologi: 1. Menyebabkan inflamasi 2. Efek jaringan ginggiva 3. Lutting cement menyebabkan sensitivitas 4. Sifat anti kariogenik dihasilkan dari pelepasan fluoride 2. Sifat Adhesive: melekat pada email dan dentin serta pada base metal alloy tuang 3. Daya tahan dalam cairan mulut, mengeras sempurna lebih tahan daripada semen lain 4. Kekuatan glass ionomer lebih tinggi daripada semen dengan ZnO powder 5. Sifat translusensi kurang baik, bahan-bahan yang terbaru memberikan estetik yang baik 6. Konduktivitas termal rendah | 1. Lesi servikal V, gigi dewaas yang tidak membutuhkan estetika pada orang dengan resiko caries tinggi 2. Lutting agent 3. Ortodontik bracket addhesive 4. Pit and fissure sealant 5. Liners and bases 6. Core build-up 7. Intermediate restorations 8. Root canal fillings (ortograde/retrograde) |
No comments:
Post a Comment