Thursday, February 17, 2011

halitosis (bau mulut)


Bau mulut atau halitosis ternyata bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu gejala yang harus diketahui penyebabnya. Beruntung kalau si penderita sadar adanya hawa tidak sedap dari mulutnya dan segera mengunjungi dokter gigi untuk mengatasinya. Jika tidak, bau mulut tersebut akan menimbulkan pengaruh negatif dalam bisnis, pergaulan, bahkan kehidupan perkawinan.
Berdasarkan survey oleh American Dental Association dengan menggunakan telepon diperoleh bahwa 50% pria dan 60% wanita AS memakai produk kosmetik yang bertujuan untuk menyegarkan napas.
Meski begitu, sedikit dokter gigi yang tanggap terhadap perubahan pergeseran tersebut, sehingga pasien yang datang dengan keluhan halitosis tidak diberi pelayanan yang tepat. Keadaan ini menyebabkan kegagalan perawatan, sehingga penderita merasa tidak puas dan kembali mencari pengobatan dengan cara sendiri.

Sebenarnya bau mulut tidak selalu terjadi pada seseorang yang sedang berpuasa. Secara normal apabila mulut kita kering karena air liur yang kurang atau akibat kita kurang melakukan aktifitas berkunyah akan menyebabkan bau mulut tidak segar
Bau mulut akibat kelainan sesuatu organ dapat terjadi akibat kelainan pada rongga mulut, dari Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), dari saluran pernafasan atau saluran pencernaan. Sebagian besar sebenarnya penyebab bau mulut bersumber akibat kelainan pada rongga mulut.

Keadaan rongga mulut yang berpotensi untuk menimbulkan bau mulut adalah adanya karies atau gigi berlubang atau adanya sisa akar gigi, karang gigi, peradangan pada gusi (gingivitis), atau penggunaan gigi palsu yang tidak benar.
Keadaan kelainan pada gigi menimbulkan bau mulut yang tidak sedap karena, antara lain:

- Gigi berlubang Pada gigi berlubang terjadi penumpukan sisa makanan dalam lubang gigi tersebut, sehingga terjadi proses pembusukan sisa makanan oleh bakteri dan hal inilah yang menimbulkan bau busuk.

- Sisa akar gigi Pada akar gigi sisa makanan juga dapat tertinggal akibat adanya permukaan akar gigi yang kasar sehingga sisa makanan yang tertinggal tersebut sulit dibersihkan.

- Karang gigi Pada gigi yang mempunyai karang gigi pada permukaannya akan menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar sehingga hal ini menyebabkan sisa makanan mudah menempel dan sulit dibersihkan dan lama kelamaan akan menyebabkan penebalan lapisan karang gigi yang pada akhirnya menimbulkan bau yang tidak sedap.

- Peradangan pada gusi (gingivitis) Radang pada gusi terjadi karena adanya karang gigi yang menempel di gigi dan gusi dimana hal ini akan menyebabkan peradangan gusi. Gusi yang meradang tersebut akan menimbulkan bau yang tidak sedap.

- Penggunaan gigi palsu yang tidak benar Gigi palsu seharusnya dirawat seperti gigi asli sehingga harus selalu dibersihkan dari sisa-sisa makanan, jika gigi palsu tersebut tidak dibersihkan akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan juga informasi bahwa penyebab terbanyak bau mulut adalah karena masalah gigi seperti yang disebut di atas maka masalah seputar gigi dan rongga mulut yang ada harus diobati.
Biasanya jika selama berpuasa terjadi bau mulut akibat kelainan gigi, biasanya keadaan ini akan lebih dirasakan. Oleh karena itu selama berpuasa jika merasakan bau mulut yang berlebihan harus selalu berpikir kemungkinan adanya kelainan pada rongga mulut.
Meskipun bau tidak enak terciumnya dari mulut, tapi penyebabnya bisa timbul karena adanya gangguan atau penyakit pada organ tubuh lain seperti lambung, hati, paru-paru, bahkan ginjal. Kondisi saluran pencernaan yang tidak sehat juga bisa  menimbulkan bau mulut.
Penderita  diabetes pun biasanya mempunyai bau mulut  yang khas, jadi kita harus hati-hati, halitosis  ternyata bukan Cuma karena kondisi mulut yang kotor.
Karena mulut masih berhubungan dengan system pernafasan, infeksi sinus dan tonsil juga bisa menimbulkan halitosis. Perhatikan kalau anda sedang pilek, pasti bau mulut kita biasanya  lebih menyengat. Hal ini menandakan virus sedang menyerang system pernafasan kita.
Selain itu, ada beberapa penyebab bau mulut, antara lain:
1. Bakteri
Mulut merupakan salah satu tempat yang disukai bakteri. Mikroorganisme ini bersembunyi di antara gigi dan permukaan lidah. Saat bakteri-bakteri itu berkembang biak dan menumpuk mereka akan mengeluarkan racun dan bau yang kurang sedap.

2. Tonsil
Lubang di bagian dalam tonsil (amandel) disebut crypts, merupakan salah satu biang keladi halitosis. Pada bulatan-bulatan jaringan limfe di tonsil yang membengkak sering terselip sisa makanan dan kuman sehingga menimbulkan bau tidak enak.

3. Makanan beraroma tajam
Makanan seperti bawang putih, durian, atau ikan, juga menyebabkan bau mulut, bahkan meski kita sudah menyikat gigi.

4. Kebiasaan buruk
Hindari kebiasaan buruk, seperti merokok atau minum kopi bila Anda ingin napas selalu segar.

5. Gangguan perut
Kadang kala gangguan di perut atau usus bisa menyebabkan bau mulut, terutama saat bersendawa. Diet rendah karbohidrat juga menyebabkan ketosis, pembakar lemak di tubuh yang menyebabkan bau naga.

6. Penyakit
Bau mulut juga bisa jadi pertanda adanya penyakit seperti infeksi saluran napas, infeksi sinus kronis, diabetes, gangguan ginjal, lever, dan asam refluks kronis.

7. Mulut kering
Kurang minum air dan mulut yang kering juga merupakan kontributor penyebab masalah bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi hari bau mulut kita kurang sedap. Bau ini biasanya hilang setelah kita sikat gigi dan minum air
Selain itu, langsung menyikat gigi setelah makan juga dapat menyebabkan bau mulut. Karena pada saat kita makan, pH didalam mulut kita yang normalnya adalah 6,8 turun menjadi 4. pH di dalam mulut akan menjadi normal setelah 20 menit. Apabila pada saat pH turun, kita langsung menyikat gigi, maka itu akan merusak struktur saliva. Saliva berfungsi sebagai penyeimbang dan membantu proses pencernaan. Untuk menetralkan keadaan kadar asam didalam mulut, disarankan untuk berkumur dengan air putih, terutama setelah makan makanan yang manis dan asam. Air putih juga membantu mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut.
halitosis tidak selalu berkaitan dengan penyakit. Pada individu tertentu bau mulut itu normal, misalnya saat baru bangun tidur, saat wanita sedang haid, pada lansia, atau ketika seseorang dalam pengobatan dengan zat tertentu misalnya dimetil sulfida sebagai terapi demam rematik.
Karena itu, penatalaksanaan halitosis tergantung pada penyebabnya. Bila disebabkan oleh kelainan di dalam mulut, bau tidak sedap bisa dikurangi atau dihilangkan sama sekali.
Halitosis akibat pembusukan sisa-sisa makanan bisa ditanggulangi dengan menjaga kebersihan mulut dan gigi, antara lain dengan menggosok gigi secara teratur dan boleh dianjurkan memakai obat kumur. Perawatan yang sama juga dianjurkan pada pemakai gigi palsu.
Pencegahan
          -    Pastikan kesehatan dan kebersihan gigi serta mulut dengan menggosok gigi dua kali sehari, pada pagi dan malam hari sebelum tidur. Jika perlu, berkumurlah dengan cairan antiseptik untuk memastikan bakteri anaerob tak berkembang biak selama Anda beristirahat.

          -    Jangan lupa menyikat lidah, permukaan lidah yang tidak rata memungkinkan adanya sisa makanan tersangkut di sana. Usahakan sesering mungkin minum air putih. Hindari minum kopi karena akan memperparah keadaan. Ada baiknya pula untuk mempertimbangkan menghentikan kebiasaan merokok, karena bau racun rokok akan senantiasa menetap.

           -    Mengunyah permen karet bebas gula bisa membantu merangsang produksi saliva (air liur), terutama bagi mereka yang memiliki saliva yang kental.


           -    Kunjungi dokter gigi. Mungkin ada gigi yang berlubang, ada karang gigi, atau masalah kesehatan mulut dan gigi Anda.


               minuman dan makanan yang dapat membantu mengurangi bau mulut
Teh Hijau
Zat aktif bernama catechins yang terkandung dalam teh hijau dapat membunuh bakteri di mulut sekaligus menghilangkan gula dari plak. Bakteri penyebab napas berbau pun ikut diusir. Sangat dianjurkan untuk meminum dua hingga lima cangkir teh hijau sehari, baik yang masih murni maupun yang sudah ada campuran lain.
Air Putih
Minum air merupakan cara terbaik untuk merangsang saliva. Berkumur-kumur membantu mengeluarkan kotoran dari sela-sela gigi yang menjadi penyebab bau mulut. Jangan lupa juga untuk meminum setidaknya delapan gelas air setiap hari.
Yoghurt acidophilus
Yoghurt acidophilus merupakan kelompok makanan probiotik. Jika dikonsumsi setiap hari, atau minum suplemen acidophilus dan makanan probiotik dapat membantu memelihara kesehatan pencernaan.
Dengan lancarnya sistem pencernaan, bau mulut dapat dihambat. Namun sebaiknya konsultasikan dulu dosisnya dengan ahli nutrisi.
Apel dan wortel
Banyak dokter gigi menganjurkan untuk mengunyah apel atau wortel, sebab dapat membantu mengurangi bau mulut. Selain enak, seratnya pun baik untuk kesehatan pencernaan dan membantu Anda yang tengah menjalankan diet untuk tidak ngemil makanan berkalori tinggi.
Keju
Sebuah penelitian dalam dekade terakhir ini menunjukan bahwa keju rendah karbohidrat, tinggi kalsium, dan mengandung fosfat dapat memberi manfaat pada gigi.
Keju ternyata dapat melindungi enamel gigi, memproduksi air liur, serta membunuh bakteri penyebab timbulnya karang gigi dan penyakit gusi.



No comments:

Post a Comment