Sunday, February 13, 2011

diskusi 309

1.        Gambaran anatomi dan histology kelenjar liur
Gambaran Anatomi Kelenjar Saliva
Kelenjar saliva dibagi menjadi 2:
  • Kelenjar Liur Mayor:
a.       Kelenjar Parotis

·         Merupakan kelenjar saliva terbesar.
·         Letaknya berpasangan: Ventrokaudal telinga, di posterior ramus mandibula, di bagian superior permukaan m. Masseter.
·         Terdiri dari kumpulan lobus berbentuk buah anggur yg mengeluarkan sekret ke dalam rongga mulut.
·         Tertutup oleh fascia parotidea sebagai lapisa luar fascia coli superfisialis.
·         Pada pinggir ventral keluar saluran keluar kelenjar yg disebut Duktus Parotidikus Stenonianus yang menembus fascia parotis masseterica dan menembus m. Buccinatorius, kemudian bermuara pada papilla salivaria buccinatoria setinggi gigi molar dua maxilla di dalam vestibulum oris.
·         Sejajar dengan duktus, berjalan arteri dan vena transversa facii.
·         Dari pinggir ventral berjalan N. VII dengan cabang-cabangnya: Ke cranialàr. zygomaticus, ke ventralàr. buccalis, dank e ventrokaudalàr. mandibularis.
·         Dikelilingi jaringan fibrosa yg keras.
·         Di dalam kelenjar terdapat juga arteri carotis eksterna dan a. retromandibular.
·         Mempunyai tiga permukaan: Superfisial, anteromedial yang berhubungan dengan mandibula, dan posterolateral yang berhubungan dengan M. Sternocleidomastoideus.
·         Saliva yang dihasilkan bersifat serosa, tidak terdapat mucous sama sekali kecuali pada saat lahir

b.      Kelenjar Submandibularis

·         Terletak di trigonum submandibula.
·         Menghasilkan 60-65% total volume saliva.
·         Kombinasi saliva: 80% serosa,20% mucus.
·         Letak saluran mukus berada di tengah-tengah dan lebih dalam dibandingkan serosa. Terletak pada dasar mulut di bawah corpus mandibula. Saluran bermuara melalui satu atau tiga lubang berbentuk papil-papil kecil di samping frenulum labialis (Caruncula sublingualis).
·         Menempati sebagian besar ruang mandibula.
·         Terletak dalam cekungan antara mandibula dan kedua venter M. digastricus anterior.
·         Meluas ke kanan bawah menuju m.mylohyoideus, m.gyoglossus, dan m.styloglossus.
·         Fungsi sekretomotorik diatur oleh serabut saraf parasimpatik.
·         Vaskkularisasinya oleh a. lingualis dan a. fasialis.

c.       Kelenjar Sublingualis

·         Kelenjar liur mayor terkecil.
·         Menghasilkan hanya 10% dari total volume saliva.
·         Menghasilkan lebih banyak mucus daripada serosa, sehingga disebut Kelenjar Mucoserosa)
·         Ukurannya kurang lebih ½ kelenjar submandibularis.
·         Sempit, datar, dan seperti almond.
·         Berat 3-4 gram dengan panjang 3-4cm.
·         Terletak pada dasar mulut, di bawah lidah.
·         Letaknya memanjang mengarah ke anteroposterior.
·         Kelenjar sublingualis sisi kiri dan kanan bertemu di anterior.
·         Membentuk massa seperti tapal kuda yang mengelilingi dasar lidah.
·         Membentuk suatu lipatan selaput lendir yaitu Plica Sublingualis dan bermuara pada duktus sublingualis minor (Duktus Rivini).
·         Bagian dorsalnya adalah bagian akhir galndula submandibularis (Duktus Whartoni).
·         Vaskularisasi: a. lingualis dan v. jugularis externa.
·         Inervasi: SensibleàN. lingualia, sekretomotorik(Parasympatic)à N. facialis, dan sympaticàganglion submandibularis.
·         Mempunyai 8-10 duktus ekskretorius dengan satu atau lebih duktus bergabung membentuk duktus sublingualis yang lebih besar, yang disebut Duktus Bartholini yang terbuka sampai ke duktus submandibularis.


  • Kelenjar Liur Minor
a.    Kelenjar Labialis
·         Terletak antara bibir atas dan bawah dengan m. orbicularis oris.
·         Mengeluarkan mukosa dari duktus2 kecil yang langsung menuju mukosa bibir.


b.   Kelenjar Lingualis
·         Terletak antara m. orbicularis oris dan m,buccinators.
·         Mengeluarkan mukosa melalui duktus yang kecil di bagian kaudal.


c.    Kelenjar Buccalis
·         Sama dengan kelenjar labialis, juga antara vestibulum oris bagian bukal dan M. buccinatorius.
·         Mengeluarkan mucus melalui duktus yang kecil di bagian bukal.




d.      Kelenjar Palatina
·         Berada pada palatum durum dan palatum molle bagian posterior dan lateral.
·         Merupakan kelenjar mucus.


Gambaran Histologi Kelenjar Liur
Kelenjar Liur
·         Kelenjar parotisàSekretnya serosa, merupakan kelenjar liur terbesar yang terletak pada bagian anterior telinga.
·         Kelenjar submandibularisàSekretnya sero-mukosa, terletak pada bagian bawah mandibula.
·         Kelenjar sublingualisàSekretnya muko-serous, merupakan kelenjar liur terkecil yang terdapat di bawah lidah.
Tipe Sekret:
Kelenjar Mukosa
·         Bersifat kental.
·         Bentuk sel kelenjarnya pyramidal.
·         Bagian puncaknya berisi tetes-tetes bahan musinogen dan premusin.
·         Sebagai bahan pembentuk lendir.
·         Inti sel berbentuk gepeng terdesak di daerah basal.
·         Diantara kelenjar-kelenjar yang termasuk jenis ini, ada yang berbentuk uniseluler yaitu sel piala.
Kelenjar Serosa
·         Kelenjar ini menghasilkan sekretnya yang encer jernih yang berbentuk sebagai albumin dan kadang-kadang mengandung enzim.
·         Sel-sel serosa juga berbentuk bulat yang terletak agak di tengah.
·         Butir-butir sekretorius bersifat asidofil.
·         Contohnya pada kelenjar parotis.
Kelenjar Campuran
·         Kelenjar yang merupakan campuran serosa dan mukosa.
·         Kadang, sel-sel mukosa terdesak oleh sel serosa sehingga membentuk gambaran sebagai bulan sabit yang dinamakan Demiluna gianuzzi.
·         Contohnya pada submandibularis dan sublingualis.


2.       Faktor-faktor fisiologi yang mempengaruhi sekresi saliva
Saliva dihasilkan oleh kelenjar parotis, submandibula, dan sublingual, serta ratusan kelenjar saliva minor yang terdistribusi dalam mulut. Output saliva setiap hari diperkirakan mencapai 1 liter per hari, dan kecepatan alirannya berfluktuasi sebanyak 50 persen pada irama diurnal. Aliran saliva digolongkan menjadi tak-terstimulasi, istirahat, dan terstimulasi, yan terjadi jika salah satu factor eksogen bekerja mempengaruhi mekanisme sekresi.

System saraf parasimpatis dan simpatis menginervasi kelenjar saliva. Stimulasi parasimpatis menginduksi sekresi yang lebih cair, sedangkan system simpatis memproduksi aliran yang lebih sedikit dan kental. Oleh karena itu, rasakering dapat terjadi, sebagai contoh biasany dipengaruhi oleh keadaan-keadaan fisiologis. Pada saat berolahraga, berbicara yang lama dapat menyebabkan berkurangnya aliran saliva sehingga mulut terasa kering. Bernafas melalui mulut juga akan memberikan pengaruh mulut kering. Gangguan emosionil, seperti stress, putus asa, dan rasa takut dapat menyebabkan mulut kering. Hal ini disebabkan keadaan emosionil tersebut merangsang terjadinya pengaruh simpatik dari system saraf otonom dan menghalangi system parasimpatik yang menyebabkna turunnya sekresi saliva.

Gejala kekurangan saliva atau kekeringan rongga mulut dapatditimbulkan oleh dehidrasi mukosa rongga mulut, yang terjadi jika output kelenjar saliva mayor dan/atau minor menurun dan lapisan saliva yang melapisi mukosa rongga mulut berkurang.


3.       a. keadaan dimana air liur berlebihan & menetes keluar dari sudut mulut disebut sialorhea ataukah drooling dari saliva? Jelaskan apa perbedaannya.

Disebut drooling dari saliva
Penyebab utama:
·         gangguan neurologis (berhubungan dengan saraf) bukan hipersalivasi (sialorhea). Hal ini nyata sekali pada penyakit parkison dimana saliva sedikit tetapi terjadi drooling
·         drooling tidak selalu berhubungan dengan sialorhea
·         pada banyak hal justru volume saliva normal
·         control neurologic yang terganggu àpoor swallowing function àpengumpulan saliva berlebihan pada bagian anterior mulut
·         tidak sadar saliva keluar dari mulut

etiologi

·         neuromuscular disease
-       cerebral palsy/ sebelah cerebrum otak terganggu
-       penyakit Parkinson
-       heavy metal neurotoksin
-       intellectual disability
-       stroke
-       facial palsy

·         abnormalitas anatomi
-       makroglossia
-       masalah orthodontics (anterior open bite)
-       defek bedah setelah major head dan neck resection
-       ankilosis TMJ

·         sialorhea
-       iritasi jaringan mulut
-       efek samping obat
-       gastroephogeal reflux
-       penyebab lain : laryngitis, pharingitis, tonsillitis, epiglotitis, siklus haid, kehamilan.

·         Gambaran klinis
-       Saliva  mengotori pakaian, furniture, karpet, tempat tidur
-       Perioral skin break down dan infeksi yang berulang-ulang
-       Efek kosmetik
-       Impair masticatory function
-       Interfere with speech
-       Kehilangan cairan, elektrolit, dan protein
-       Kualitas hidup jelek
-       Inability to swallow adequately

Sedangkan sialorhea adalah penyebab air liur yang berlebihan dan meningkatnya produksi saliva biasanya jarang terjadi.


b.      Apa penyebab dari sialorhea? Sebutkan berikut contoh

Penyebab dari sialorhea ada bermacam-macam:

·         Local reflex
-    Peradangan mulut(ANUG) – gingival penuh kalkulus
-    Ulserasi mulut: stomatitis aftosa, ulkus traumatikus
-    Dental prosedur : disebabkan benda asing yang masuk sewaktu prosedur pemeriksaan
-    New dentures: adaptasi diperlukan untuk gigi tiruan baru

·         Sistemik
-       Nausa : perasaan mual dan ingin muntah
-       Acisd regurgition ( reflux oesophagitis ) : asam dari kebocoran lambung naik ke kerongkongan (esophagus)
·         Toxic
-    Keracunan logam berat ( Pb, Hg, Bi, As )

·         Keterbelakangan mental

·         Gangguan neurologic

-    Bell’s palsy
-    Penyakit Parkinson
-    Stroke


Penyakit-penyakitkarena gangguan neurologic tidak disebabkan oleh produksi berlebihan dari saliva, melainkan control neuromuscular yang kurang baik.

·         Reseksi bedah mandibula (surgical resection of the mandible)
·         Obat-obatan
·         Psikogenik : gangguan rasa sakit yang terkait dengan factor psikologis


Manifestasi dari ptyalism
·         Mscerated sores
-    Sekeliling mulut, dagu, dan leher terjadi infeksi sekunder

·         Selain itu juga bias mengotori pakaian dan sprei yang terbuat dari linen

Beberapa tahapan perawatan
·         Koreksi penyebab reversible
·         Perubahan perilaku
·         Perawatan medis
·         Prosedur bedah. Atropine sulfat tablet yang ditunjukkan untuk mengurangi air liur dan dapat diresepkan oleh dokter dalam hubungannya dengan strategi modifikasi perilaku
·         Contoh obat yang telah digunakan adalah glycopyrrolate

No comments:

Post a Comment